Hewan-hewan Endemik Indonesia
KOMODO
Komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores,
Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia,
dengan rata-rata panjang 2-3 m.Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki
berat sekitar 70 kilogram. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah
karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan.
Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo adalah
hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga
berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan
tiba-tiba terhadap korbannya. Mangsa komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh
lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa,
kuda,
dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil.
CENDRAWASIH MERAH
Cendrawasih Merah (Paradisaea
rubra) adalah sejenis burung pengicau berukuran
sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan
berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk
bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian
sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud
gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda
berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan
muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran
rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari
buah-buahan dan aneka serangga.
SIAMANG
Siamang (Symphalangus syndactylus) adalah
kera
hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon.
Pada umumnya, siamang sangat
tangkas saat bergerak di atas pohon, sehingga tidak ada predator yang bisa
menangkap mereka. Siamang merupakan spesies terancam, karena deforestasi habitatnya cepat.
Siamang tidak memliki ekor dan memiliki postur tubuh yang kurang tegak.
Siamang juga memiliki perkembangan otak yang tinggi. Siamang berwarna hitam agak
cokelat kemerahan. Kera ini memiliki anyaman antara jari kedua dan ketiga. Siamang
jantan memiliki ukuran yang sama dengan siamang betina, yaitu sekitar 30-35
inci dan berat 7 kilogram. Siamang banyak hidup di Asia Tenggara. Mereka juga banyak ditemukan di beberapa
tempat, seperti Semenanjung Malaysia dan Sumatera. Siamang dapat bertahan hidup sekitar 35-40 tahun. Siamang
merupakan hewan omnivora. Sektar 75% makanan mereka adalah buah, sisanya daun,
bunga, biji-bijian, dan kulit kayu. Mereka juga memakan serangga, laba-laba, telur
burung, dan burung kecil. Karena takut air, siamang
akan mencelupkan kaki depannya ke dalam air atau menggosok tangan pada daun
yang basah dan menghisap air pada bulu kakinya sebagai minuman.
BABI RUSA
Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat
di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru
dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan
hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga,
jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada
malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Panjang
tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan
berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri,
pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat
sebagai pemimpinnya. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat
bertahan hingga usia 24 tahun.
BADAK JAWA
Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros
sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak
yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju
baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini
lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20
cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya. Populasi 40-50 badak hidup
di Taman Nasional Ujung Kulon
di pulau Jawa, Indonesia. Badak jawa dapat hidup selama
30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah,
padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan
bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak,
walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan
tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa adalah hewan herbivora dan makan bermacam-macam spesies tanaman,
terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh.
Source : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar